Fenomena perkembangan dunia teknologi semakin pesat di era digital saat ini. Berbagai kemudahan dapat dirasakan dengan perangkat teknologi yang terus diperbaharui. Tidak terlepas juga dunia teknologi informasi yang menyediakan beragam akses informasi di genggaman tangan kita hanya dengan hitungan detik.
Namun hadirnya setiap perkembangan baru dalam dunia teknologi informasi tidak luput dari ancaman bahaya cyber yang mengintai. Cyberwarfare contohnya. Cyberwarfare adalah tindakan melanggar hukum yang dilakukan dengan media sistem jaringan elektronik computer untuk melakukan kejahatan di dalam dunia cyber dengan langsung menyerang sistem computer. Cyberwarfare meliputi cyber-hacking, cracker, cyber-sabotage, dan cyber-attack.
Bahaya yang mengancam dunia teknologi informasi juga dapat terjadi di aspek lain. Salah satunya adalah aset digital yang juga memiliki risiko kecurangan. Dari berbagai bahaya ini, kehadiran Digital Forensic sangat diperlukan sebagai suatu perangkat untuk dapat melacak data sehingga kecurangan dapat diselidiki dan diatasi.
Digital forensic merupakan salah satu cabang ilmu forensik yang berfokus pada investigasi bukti di perangkat digital terkait cybercrime. Istilah digital forensic pertama kali digunakan sebagai sinonim untuk computer forensic. Namun kemudian diperluas untuk mencakup penyelidikan berbagai perangkat yang dapat menyimpan data digital. Digital Forensic mencakup proses identifikasi, preservasi, analisa dan dokumentasi dan presentasi. Hasil dari digital forensic dapat digunakan sebagai bukti di pengadilan.
- IDENTIFIKASI
Identifikasi merupakan langkah pertama dalam proses forensik. Proses ini mencakup hal-hal seperti jenis bukti, letak penyimpanan, dan format penyimpanan.
- PRESERVASI
Dalam fase ini, data diisolasi, diamankan, dan disimpan. Proses ini digunakan untuk mencegah pihak tanpa akses untuk menggunakan perangkat digital sehingga menghindari pengrusakan bukti digital.
- ANALISA
Pada langkah ini, fragmen data di rekontruksi dan proses penarikan kesimpulan dilakukan berdasarkan bukti yang ditemukan. Diperlukan banyak pengulangan pemeriksaan untuk mendukung teori kejahatan tertentu.
- DOKUMENTASI
Dalam proses ini, catatan dari semua data harus dibuat. Hal ini membantu dalam menciptakan kembali TKP dan meninjaunya.
- PRESENTASI
Pada langkah terakhir ini dilakukan proses peringkasan dan penjelasan kesimpulan. Presentasi harus ditulis dalam istilah orang awam menggunakan terminologi abstrak. Semua terminologi yang diabstraksi harus mengacu pada detail yang spesifik.
